Minggu, 28 November 2010

REMEH-TEMEH 1

Banyak hal kecil yang menarik terjadi di sekitar kita, tapi seringkali kita tidak menyadarinya.
Terinspirasi dari tulisan Wisnu Nugroho, pengarang buku Pak Beye dan Istananya, menjadikan saya memiliki hasrat untuk menulisa hal remeh-temeh di sekitar saya.
Kali ini, saya akan membahas masalah Tukang Parkir dan Uang Kembalian.
Sadarkah kita, apabila kita seringkali dicurangi uang kembalian oleh si tukang parkir. Saya baru menyadari hal ini kemarin, ketika sedang menemani ibu saya belanja makanan di Sunter Mall. Saya akan ceritakan kronologisnya. Setelah selesai belanja makanan, saya dan ibu saya akan pulang naik motor. Tentu saja hal yang perlu disiapkan adalah karcis parkir dan uang parkir. Seribu rupiah yang kami siapkan karena kami cuma menghabiskan waktu sebentar saja di tempat tersebut. Kemudian, saya mengantri untuk keluar dari mal tersebut. Sampailah giliran saya. Ditunjukan tiket parkir oleh ibu saya. Si tukang parkir dengan muka datarnya menerima tiket tersebut dan langsung berkata," Seribu!". Saya terkejut. Mengapa? karena ada papan pemberitahuan yang menuliskan 1 jam pertama, 500 rupiah dan tiap jam berikutnya 500 rupiah. kami yakin, tidak menghabiskan waktu lebih dari 1 jam. tapi kenapa harus membayar seribu rupiah?
saya pun berkata," loh,kan kita ga sampai 1 jam, Pak?"
"udah lewat 5 menit, Mas." kata si tukang parkir.
saya tidak percaya yang dikatakannya, lalu saya lihat monitornya.
Dan benar seperti yang saya pikirkan. Tidak lebih dari 1 jam dan hanya perlu membayar 500 rupiah.
Dari hal kecil ini sangat terlihat bobroknya mental bangsa kita. hikmah yang bisa para pembaca ambil adalah selalu perhatikan monitar si tukang parkir. hehe ^^

REMEH-TEMEH 1

Banyak hal kecil yang menarik terjadi di sekitar kita, tapi seringkali kita tidak menyadarinya.
Terinspirasi dari tulisan Wisnu Nugroho, pengarang buku Pak Beye dan Istananya, menjadikan saya memiliki hasrat untuk menulisa hal remeh-temeh di sekitar saya.
Kali ini, saya akan membahas masalah Tukang Parkir dan Uang Kembalian.
Sadarkah kita, apabila kita seringkali dicurangi uang kembalian oleh si tukang parkir. Saya baru menyadari hal ini kemarin, ketika sedang menemani ibu saya belanja makanan di Sunter Mall. Saya akan ceritakan kronologisnya. Setelah selesai belanja makanan, saya dan ibu saya akan pulang naik motor. Tentu saja hal yang perlu disiapkan adalah karcis parkir dan uang parkir. Seribu rupiah yang kami siapkan karena kami cuma menghabiskan waktu sebentar saja di tempat tersebut. Kemudian, saya mengantri untuk keluar dari mal tersebut. Sampailah giliran saya. Ditunjukan tiket parkir oleh ibu saya. Si tukang parkir dengan muka datarnya menerima tiket tersebut dan langsung berkata," Seribu!". Saya terkejut. Mengapa? karena ada papan pemberitahuan yang menuliskan 1 jam pertama, 500 rupiah dan tiap jam berikutnya 500 rupiah. kami yakin, tidak menghabiskan waktu lebih dari 1 jam. tapi kenapa harus membayar seribu rupiah?
saya pun berkata," loh,kan kita ga sampai 1 jam, Pak?"
"udah lewat 5 menit, Mas." kata si tukang parkir.
saya tidak percaya yang dikatakannya, lalu saya lihat monitornya.
Dan benar seperti yang saya pikirkan. Tidak lebih dari 1 jam dan hanya perlu membayar 500 rupiah.
Dari hal kecil ini sangat terlihat bobroknya mental bangsa kita. hikmah yang bisa para pembaca ambil adalah selalu perhatikan monitar si tukang parkir. hehe ^^

Rabu, 24 November 2010

SAATNYA GALAU

hadeh.. blog lama tidak terurus ,tau2 ud galau ajee...
yah gini dah. nasib anak muda ababil kayak gw. curcol aja kali yah pada kesempatan kali ini.
hmm.. gini nih, pembaca. entah kenapa, mengapa dan bagaimana semua yang gw suka jadi kurang gw suka.
oia, ni bukan tentang masalah cinta-cintaan, jadi ga usah melotot matanya kayak lagi nonton Insert investigasi.
oke, awalnya rasa galau gw dateng dari olahraga yang gw paling demen. basket. olahraga yang DULU membuat gw berasa enjoy,nikmat,indah,dll. semua hal positif ada di olahraga ini. dulu gw niat banget. gregetan klo ga bs bermain basket. kayak udah kecanduan gw ama basket. tapi kini rasa itu telah hilang.
ngmg soal rasa yang telah hilang jadi pengen nyanyi lagu marcell. " mungkinkah kembali pada rasa yang telah hilang.. walau hati kecilku masih mencintaimu.......bla..bla..bla"
wahh,,jadi antiklimaks. memang gw cinta ama basket. passion gw ama basket DULU luar biasa.
sekarang rasa itu udah ga ada.
btw, pembaca, ada beberapa alasan tentang kegalauan gw. berikut list penyebab galau:
1. tugas kuliah yang membludak
2. porsi latian tidak diimbangi dengan pertandingan2 yang harusnya bisa diikuti
3. sedikitnya peminat basket di kampus gw
4. ga ad orang yang gw jadiin target untuk gw "bantai"
5. masalah harga sewa lapangan yang mahal
6. faktor cuaca yang sering ujan
7. gw tidak dimainkan di posisi yang gw inginkan
8. selalu pulang malam dan susah buat gw untuk tidur
dari 8 alasan gw diatas, apakah gw harus resign dr basket? gw galau abis. mungkin gw terlalu economic minded dimana ketika gw udah keluar modal banyak maka gw harus dapat yang setimpal. dan jika dihubungkan ke basket kemudian diambil contoh simpel akan keluar sebuah kalimat ,yaitu: "gw udah keluar banyak hal (duit, relain waktu gw istirahat,dll) tapi hasil yang gw dapet ga setimpal. buat apa gw latian klo ga pgi tanding??? mending gw main2 aj,toh main2 malah lebih fun n happy. galau oh galau

SAATNYA GALAU

hadeh.. blog lama tidak terurus ,tau2 ud galau ajee...
yah gini dah. nasib anak muda ababil kayak gw. curcol aja kali yah pada kesempatan kali ini.
hmm.. gini nih, pembaca. entah kenapa, mengapa dan bagaimana semua yang gw suka jadi kurang gw suka.
oia, ni bukan tentang masalah cinta-cintaan, jadi ga usah melotot matanya kayak lagi nonton Insert investigasi.
oke, awalnya rasa galau gw dateng dari olahraga yang gw paling demen. basket. olahraga yang DULU membuat gw berasa enjoy,nikmat,indah,dll. semua hal positif ada di olahraga ini. dulu gw niat banget. gregetan klo ga bs bermain basket. kayak udah kecanduan gw ama basket. tapi kini rasa itu telah hilang.
ngmg soal rasa yang telah hilang jadi pengen nyanyi lagu marcell. " mungkinkah kembali pada rasa yang telah hilang.. walau hati kecilku masih mencintaimu.......bla..bla..bla"
wahh,,jadi antiklimaks. memang gw cinta ama basket. passion gw ama basket DULU luar biasa.
sekarang rasa itu udah ga ada.
btw, pembaca, ada beberapa alasan tentang kegalauan gw. berikut list penyebab galau:
1. tugas kuliah yang membludak
2. porsi latian tidak diimbangi dengan pertandingan2 yang harusnya bisa diikuti
3. sedikitnya peminat basket di kampus gw
4. ga ad orang yang gw jadiin target untuk gw "bantai"
5. masalah harga sewa lapangan yang mahal
6. faktor cuaca yang sering ujan
7. gw tidak dimainkan di posisi yang gw inginkan
8. selalu pulang malam dan susah buat gw untuk tidur
dari 8 alasan gw diatas, apakah gw harus resign dr basket? gw galau abis. mungkin gw terlalu economic minded dimana ketika gw udah keluar modal banyak maka gw harus dapat yang setimpal. dan jika dihubungkan ke basket kemudian diambil contoh simpel akan keluar sebuah kalimat ,yaitu: "gw udah keluar banyak hal (duit, relain waktu gw istirahat,dll) tapi hasil yang gw dapet ga setimpal. buat apa gw latian klo ga pgi tanding??? mending gw main2 aj,toh main2 malah lebih fun n happy. galau oh galau

What Democracy Is

Demokrasi, hal yang sangat familiar dengan kita yang tinggal di Indonesia. Namun bukan berarti kita semua mengerti atau bahkan mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi di negara kita memang sulit untuk dilihat secara langsung karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan tidak sedikit orang yang tidak memperoleh informasi ataupun pembelajaran tentang demokrasi. Sehingga apa itu demokrasi, bagaimana kerjanya dalam negara tidak dipahami dengan jelas oleh kebanyakan masyarakat saat ini. Sebagai contoh adalah orang-orang yang dibayar untuk berbondong-bondong turun ke jalan untuk menunjukan dukungan mereka kepada calon presiden atau calon pemimpin daerah di suatu tempat dan memilihnya dalam pemilihan umum.

Demokrasi dari asal katanya berarti kekuasaan berada di tangan rakyat. Bisa dikatakan bahwa demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.“Tolerance is one of the main principles of democracy” dan “there is no democracy without tolerance”, dua kalimat tersebut cukup meyakinkan kita bahwa toleransi merupakan hal yang penting dan yang utama di dalam demokrasi.

Banyak arti dari satu kata “demokrasi”. Demokrasi dapat berarti kebebasan untuk berbicara, bertindak, berekspresi, berpendapat. Demokrasi juga berarti mendengarkan dan menghargai suara, pendapat yang disampaikan orang lain. Demokrasi memperbolehkan seseorang untuk memilih apa yang mereka akan lakukan tanpa ada pengaruh dari luar. Demokrasi tidak lagi menggunakan kekerasan, “violance is a tool for weak people”.

Dewasa ini demokrasi sering disalah artikan. Demokrasi menjadi “tameng” bagi sebagian orang untuk bertindak sesuka mereka untuk kepentingan dan keuntungan mereka dan golongannya, dimana tidak memandang atau memerdulikan orang lain. Mereka mengartikan demokrasi hanya dalam hal “kebebasan” saja, dimana seharusnya demokrasi juga melibatkan dan berorientasi pada orang lain.

Demokrasi menurut saya merupakan kondisi dimana ada kebebasan bagi tiap individu untuk mengemukakan pendapat kepada publik melalui cara dan media apapun, dengan toleransi sebagai batasannya sehingga segala yang terjadi bersifat saling membangun, bukan saling menjatuhkan.

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat

*Sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Peter Witama - 10120110065 - IlKom B - UMN '10


oke,, disini gw bukan mau melakukan copasus (copy-paste ala gayus)..hahaha! tapi gw mw beri kritik terhadap apa itu demokrasi. dan tentu saja gw hubungkan dengan indonesia.

gw ada 2 kritik.

1. menurut apa yang gw pelajari dalam ilmu komunikasi selama ini, demokrasi Indonesia tidak akan bisa berjalan sesuai dengan asal katanya. kenapa? untuk pertama-tama, kita kaitkan dengan teori fenomena gunung es/iceberg-dimana ada sesuatu yang melatarbelakangi suatu kejadian yang terjadi sekarang.karena Indonesia sejak dahulu (masa kerajaan), sudah menerapkan sistem feodal yang sangat kental. dimana kekuasaan itu berada di tangan para kaum bangsawan. disini rakyat ada untuk para bangsawan/raja. apalagi, indonesia menganut sistem ketimuran, sudah jelaslah bahwa demokrasi yang seharusnya akan susah terwujud (kekuasaan berada di tangan rakyat,susah terjadi).


2." Demokrasi menurut saya merupakan kondisi dimana ada kebebasan bagi tiap individu untuk mengemukakan pendapat kepada publik melalui cara dan media apapun, dengan toleransi sebagai batasannya sehingga segala yang terjadi bersifat saling membangun, bukan saling menjatuhkan." agak miris ketika gw membaca ini. karena sekarang ini, di indonesia, lebih banyak kepentingan pribadi yang disuarakan atas nama demokrasi. bicara media berarti berhubungan dengan pers. pers bisa cetak,tv dan online. dimana yang kita ketahui bahwa sebagian besar pemilik media massa itu adalah pengusaha besar yang berkecimpung dalam dunia politik. contoh: Ical-Tv one. lagi-lagi bukan demokrasi yang dari,untuk dan oleh rakyat. sangat ironi. hanya satu kalimat yang bisa jadi penutup celotehan gw, yaitu : "demokrasi,YAKIN? DEMOCRAZY kali."


kritik oleh: silvanus Alvin

What Democracy Is

Demokrasi, hal yang sangat familiar dengan kita yang tinggal di Indonesia. Namun bukan berarti kita semua mengerti atau bahkan mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi di negara kita memang sulit untuk dilihat secara langsung karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan tidak sedikit orang yang tidak memperoleh informasi ataupun pembelajaran tentang demokrasi. Sehingga apa itu demokrasi, bagaimana kerjanya dalam negara tidak dipahami dengan jelas oleh kebanyakan masyarakat saat ini. Sebagai contoh adalah orang-orang yang dibayar untuk berbondong-bondong turun ke jalan untuk menunjukan dukungan mereka kepada calon presiden atau calon pemimpin daerah di suatu tempat dan memilihnya dalam pemilihan umum.

Demokrasi dari asal katanya berarti kekuasaan berada di tangan rakyat. Bisa dikatakan bahwa demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.“Tolerance is one of the main principles of democracy” dan “there is no democracy without tolerance”, dua kalimat tersebut cukup meyakinkan kita bahwa toleransi merupakan hal yang penting dan yang utama di dalam demokrasi.

Banyak arti dari satu kata “demokrasi”. Demokrasi dapat berarti kebebasan untuk berbicara, bertindak, berekspresi, berpendapat. Demokrasi juga berarti mendengarkan dan menghargai suara, pendapat yang disampaikan orang lain. Demokrasi memperbolehkan seseorang untuk memilih apa yang mereka akan lakukan tanpa ada pengaruh dari luar. Demokrasi tidak lagi menggunakan kekerasan, “violance is a tool for weak people”.

Dewasa ini demokrasi sering disalah artikan. Demokrasi menjadi “tameng” bagi sebagian orang untuk bertindak sesuka mereka untuk kepentingan dan keuntungan mereka dan golongannya, dimana tidak memandang atau memerdulikan orang lain. Mereka mengartikan demokrasi hanya dalam hal “kebebasan” saja, dimana seharusnya demokrasi juga melibatkan dan berorientasi pada orang lain.

Demokrasi menurut saya merupakan kondisi dimana ada kebebasan bagi tiap individu untuk mengemukakan pendapat kepada publik melalui cara dan media apapun, dengan toleransi sebagai batasannya sehingga segala yang terjadi bersifat saling membangun, bukan saling menjatuhkan.

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat

*Sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Peter Witama - 10120110065 - IlKom B - UMN '10


oke,, disini gw bukan mau melakukan copasus (copy-paste ala gayus)..hahaha! tapi gw mw beri kritik terhadap apa itu demokrasi. dan tentu saja gw hubungkan dengan indonesia.

gw ada 2 kritik.

1. menurut apa yang gw pelajari dalam ilmu komunikasi selama ini, demokrasi Indonesia tidak akan bisa berjalan sesuai dengan asal katanya. kenapa? untuk pertama-tama, kita kaitkan dengan teori fenomena gunung es/iceberg-dimana ada sesuatu yang melatarbelakangi suatu kejadian yang terjadi sekarang.karena Indonesia sejak dahulu (masa kerajaan), sudah menerapkan sistem feodal yang sangat kental. dimana kekuasaan itu berada di tangan para kaum bangsawan. disini rakyat ada untuk para bangsawan/raja. apalagi, indonesia menganut sistem ketimuran, sudah jelaslah bahwa demokrasi yang seharusnya akan susah terwujud (kekuasaan berada di tangan rakyat,susah terjadi).
2." Demokrasi menurut saya merupakan kondisi dimana ada kebebasan bagi tiap individu untuk mengemukakan pendapat kepada publik melalui cara dan media apapun, dengan toleransi sebagai batasannya sehingga segala yang terjadi bersifat saling membangun, bukan saling menjatuhkan." agak miris ketika gw membaca ini. karena sekarang ini, di indonesia, lebih banyak kepentingan pribadi yang disuarakan atas nama demokrasi. bicara media berarti berhubungan dengan pers. pers bisa cetak,tv dan online. dimana yang kita ketahui bahwa sebagian besar pemilik media massa itu adalah pengusaha besar yang berkecimpung dalam dunia politik. contoh: Ical-Tv one. lagi-lagi bukan demokrasi yang dari,untuk dan oleh rakyat. sangat ironi. hanya satu kalimat yang bisa jadi penutup celotehan gw, yaitu : "demokrasi,YAKIN? DEMOCRAZY kali."